Saturday, April 29, 2006

ORANG BANYAK SALAH PAHAM

ORANG BANYAK SALAH PAHAM

Jumat, 28 April 2006, Masa Paskah II
Bacaan, Yohanes 6:1-15
============================================

Orang banyak datang berbondong-bondong mengikuti Yesus, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakanNya terhadap orang-orang sakit. Pada saat itu pula, Yesus mengadakan mujizat lagi yaitu menggandakan 5 (lima) roti dan 2 (dua) ikan untuk memberi makan sekitar 5000 orang. Karena kekagumannya terhadap karya-karya Yesus, orang banyak hendak menjadikan Yesus sebagai raja seperti raja bangsa-bangsa pada umumnya. Namun Yesus tahu maksud mereka dan Ia menyingkir ke gunung seorang diri. Yesus tahu bahwa mereka salah paham melihat mujizat yang dibuatnya.

Orang banyak salah paham melihat dan memaknai karya mujizat Yesus. Mereka tidak tahu siapa dan apa visi-misiNya diutus ke dunia. Yesus tidak menghendaki karena karyaNya Dia dijadikan raja dunia, tetapi menghendaki agar Kehadiran Kerajaan Cinta Kasih yang diserahkan Bapa kepadaNya benar-benar terwujud di dunia ini.

Sekiranya saya pun ada dalam peristiwa mujizat Yesus, mungkin hal yang sama (salah paham) akan terjadi pada saya. Mengapa? Pada dasarnya manusia cenderung mengutamakan kebutuhan-kebutuhan duniaw tetapi lupa bahwa ada kebutuhan-kebutuhan spiritual dan adikodrati. Oleh karena itu manusia membutuhkan suatu masa menyendiri untuk mengadakan permenungan tentang makna dan tujuan kita hidup.

Yesus sendiri seperti diberitakan dalam Kitab Suci seringkali pergi menyendiri ke gunung untuk berdoa dan berkomunikasi dengan BapaNya di surga. Apakah kita sudah coba memaknai setiap peristiwa hidup kita? Apakah kita hanya memikirkan harta dunia belaka? AMIN (pormadi).

Friday, April 28, 2006

AGAR KITA BEROLEH HIDUP SEJATI

“AGAR KITA BEROLEH HIDUP SEJATI”

Renungan : Kamis, 27 April 2006, Hari Biasa, Masa Paskah
Bacaan : Yohanes 3:31-36
===========================================

Yohanes mengaku bahwa dirinya bukan Mesias, tetapi kedatangannya bertujuan untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus. Menurut kesaksian Yohanes, siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya (ay.31) dan Ia yang datang dari surga lebih benar kesaksianNya. Kebenaran kesaksian itu semakin meyakinkan karena Dia yang datang dari sorga melihat dan mendengar sendiri apa yang disampaikan Allah.

Namun tidak semua orang dapat melihat dan menerima kedatangan Utusan Allah. Walaupun demikian, Yohanes tetap bersaksi bahwa masih ada harapan untuk orang-orang yang menolak Kristus untuk percaya pada Dia yang datang dari surga. “Barang siapa percaya kepada Anak, Ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, Ia tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah di atasnya” (Ay.36).

Percaya pada Yesus Kristus amat membahagiakan Menurut pengalamanku, Yesus Kristus sungguh-sungguh dekat pada kita bila dengan disiplin berdoa dalam keheningan serta mohon rahmat pengalaman akan Allah. Roh Allah yaitu Roh Kebijaksanaan akan membimbing kita dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita sudah percaya dan setia berkomunikasi dalam doa, maka segala kesulitan dan duka kehidupan akan terasa ringan, sebab Kristus memampukan kita melihat arti hidup sejati. AMIN (Pormadi Simbolon)

Thursday, April 27, 2006

MANUSIA LEBIH SUKA PADA KEGELAPAN

MANUSIA LEBIH SUKA PADA KEGELAPAN

Rabu Biasa Pekan II, 26 april 2006
Bacaan: Yoh 3:16-21

Rencana Allah adalah menyelamatkan dan membahagiakan manusia melalui pengutusan PuteraNya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Semua itu dilaksanakan Allah karena cintaNya yang besar pada dunia ini. Barang siapa percaya pada Dia maka ia akanberoleh kehidupan.

Namun, kehadiran Allah lewat PuteraNya membawa terang ke dunia ditolak oleh umat manusia. Manusia lebih suka pada kegelapan. Manusia lebih cenderung mengikuti dorongan-dorongan keinginan diri tanpa memperhatikan nasib sesamanya. Keinginan-keinginan diri manusia pada hakekatnya tidak terkendalikan dan tidak terpuaskan sehingga ia malahan melakukan segala cara yang kemungkinan melanggar hak-hak orang lain. Inilah perbuatan kegelapan itu.

Ketika Terang datang, maka perbuatan kegelapan itu semakin tampak kasat mata. Karena itu sebagian manusia pecinta kegelapan menolaknya. Bahkan manusia berusaha menyingkirkan siapa saja yang membawa terang itu agar semua perbuatan jahatnya tersembunyi. Tetapi Yohanes pengarang Injil mengatakan bahwa barang siapa melakukan yang benar, ia mencintai terang itu yaitu perbuatan-perbuatan yang membawa keselamatan dan kebahagiaan bagi semua orang. Tetapi barang siapa mencintai kegelapan, ialah pembawa kehancuran dan ketidakadilan bagi manusia. AMIN
(Pormadi Simbolon).

Tuesday, April 25, 2006

BERITAKANLAH INJIL!

BERITAKANLAH INJIL
Selasa, 25 April 2006, Pesta St. Markus (pengarang Injil)
Bacaan: Mrk 16:15-20

BERITAKANLAH INJIL

Sesudah meyakinkan kesebelas muridNya bahwa Ia bangkit dan hidup, Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tanda-tanda yang menyertai orang-orang percaya adalah kuasa Allah hadir dalam diri mereka dengan memampukan mereka melakukan pengusiran setan, pembicaraan dalam berbagai bahasa baru, kebal terhadap racun maut dan penyembuhan orang sakit.

Yang meneguhkan para murid adalah bahwa perintah memberitakan Injil tidak didasarkan pada kekuatan manusia tetapi kekuatan kuasa Allah. Pada ayat 20 dikatakan, bahwa para murid pergi dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Mewartakan Injil adalah tugas semua orang yang percaya pada Yesus Kristus. Namun bentuk pewartaan Injil dewasa ini perlu dengan bijaksana melihat ruang dan waktu yang ada. Dan juga pewartaan itu lebih efektif bila tiunjukkan dalam tindakan nyata dan melahirkan kemaslahatan bagi semua orang.
AMIN+

LAHIR DARI ROH

LAHIR DARI ROH

Senin, 24 April 2006
Bacaan: Yoh 3:1-8

LAHIR DARI ROH

Nikodemus diam-diam datang menemui Yesus pada malam hari. Nikodemus rupanya heran dengan hidup dan karya-karya Yesus selama pewartaan Kerajaan Allah pada masa itu. Dalam batinnya timbul berbagai pertanyaan yang belum terjawab tentang siapa Yesus sebenarnya. Ia sendiri ingin mendengar jawaban itu dari Yesus sendiri. Ia pun per mendatangi Yesus dan lalu berdiskusi.

Dalam pertemuan malam itu, Nikodemus mengakui bahwa Yesus mengakui bahwa Yesus adalah Guru yang diutus Allah. Namun pengakuan Nikodemus itu dijawab dengan pernyataan kunci tentang siapa Diri Yesus sesungguhnya. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh 3:3) demikian pernyataan Yesus. Nikodemus malah bingung, bagaimana mungkin orang bisa dilahirkan kembali?

Lalu Yesus hanya menjelaskan bahwa seorang yang percaya kepada Allah harus dilahirkan dari air dan Roh, sehingga ia mampu melihat Kerajaan Allah. Artinya pembaptisan dengan air dan Roh merupakan syarat mutlak untuk menjadi anggota Kerajaan Allah.

Kita pun seringkali seperti Nikodemus. Kita mengakui Yesus Kristus sebagai utusan Allah dan Juru Selamat, namun seringkali kita belum mampu memahami dan melihat Kerajaan Allah. Kita belum sungguh-sungguh mendalami bahwa sesudah pembaptisan kita harus mengikuti bimbingan dan keinginan Roh Allah. Kita seringkali mengikuti bimbingan dan keinginan daging. Kata Yesus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh” Apakah kita sudah lahir dari Roh? AMIN (Pormadi Simbolon)

Thursday, April 20, 2006

PENAMPAKAN YESUS DI PANTAI DANAU TIBERIAS

"YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI PANTAI DANAU TIBERIAS"

Jumat, 21 April 2006 (Oktaf Paskah)
Bacaan: Yoh 21:1-14

Penampakan Yesus di pantai danau Tiberias merupakan penampakan yang ketiga kalinya. Yesus yang berkali-kali menampakkan diri agar para murid semakin yakin akan apa isi Kitab Suci tentang Mesias, yaitu mengalami sengsara, wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati.

Selain itu, Yesus memberi tanda yang menunjukkan bahwa dengan tanda itu para murid semakin mengenal siapa sesungguhnya Yesus itu.

Penampakan diri yesus dan tanda memecah-mecah roti dan lalu membagi-bagikannya kepada para murid adalah warta bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup serta hadir di tengah-tengah mereka yang percaya kepada Dia.

Apakah aku pernah menyadari dan mengenal Yesus yang hadir dan menampakkan diri dalam diri sesamaku? ........ AMIN

"DAMAI SEJAHTERA BAGA KAMU!"

KAMIS, 20 APRIL 2006, OKTAF PASKAH
Bacaan: Luk 24:35-48

"DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU!"

Kehadiran Yesus di antara murid yang melakukan perjalanan ke Emaus dan lalu pada saat murid-murid berkumpul di Yerusalem merupakan kehadiran yang membawa kedamaian. Yesus sungguh Mesia dan Pembawa Damai. "Damai Sejahtera bagi kamu!", itulah kata-kata utama dan pertama-tama yang diucapkan oleh Yesus kepada para murid-muridNya. Lalu Ia juga mengutus para muridNya membawa warta damai sejahtera dari Yerusalem hingga ke seluruh dunia.

Damai sejahtera merupakan harapan dan impian semua individu ataupun masyarakat pada umumnya. Setiap orang yang mengaku beriman dan sebagai murid Kristus adalah insan-insan pembawa damai.

Lalu, bagaimana dengan mereka yang membawa damai tetapi tidak mengenal Kristus? Setiap orang entah mengenal Kristus atau tidak, jika ia membawa damai sejahtera, ia atau mereka bukan musuh melainkan saudara atau paling tidak teman seperjuangan mengupayakan dama sejahtera bagi dunia. AMIN

Wednesday, April 19, 2006

KAMPUNG EMAUS

Rabu, 19 April 2006, Oktaf paskah
Bacaan Luk 24:13-35
"Kampung Emaus"

Ketika dua orang dari murid-murid Yesus sedang mengadakan perjalanan ke Emaus, tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, Yesus yang bangkit datang di antara mereka. Tetapi murid-murid itu tidak mengenalNya sebab ada sesuatu yang menghalangi mata mereka.

Dalam teks dikatakan, hati kedua murid-murid itu berkobar-kobar ketika Yesus hadir dan berbicara kepada mereka dan memecah-mecah roti. Pada saat itu pulalah mata mereka terbuka dan mengenal Yesus.

Saat ini, kehadiran Yesus dalam SabdaNya (Kitab Suci) bila sungguh-sungguh kita baca, renungkan dan laksanakan akan membawa semangat berkobar-kobar dan membahagiakan jiwa. Mengapa? Sebab Sabda Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Penghalang-penghalang Sabda pun akan lenyap dan lalu kita akan mengenal Yesus Kristus. AMIN

Tuesday, April 18, 2006

Kebangkitan Yesus dan Dusta Mahkamah Agama

Senin, 17 April 2006
Bacaan: Mat 28:8-15
"Kebangkitan Yesus dan Dusta Mahkamah Agama"
Dalam perikop ini tampak dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus.Model pertama adalah sikap yang diwakili oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain. Sikap dan reaksi mereka adalah takut tetapi juga dengan suka cita besar hendak memberitahukan kebangkitan Yesus kepada murid-muridNya.

Model kedua adalah model sikap yang dipertontonkan para imam kepala yaitu mereka berusaha menciptakan opini publik bahwa Yesus tidak bangkit tetapi jenazah Yesus dicuri oleh para murid. Sikap dan tindakan tersebut dilandasi sikap iri dan tidak bisa menerima eksistensi Yesus sebagai Putera Allah.

Lalu, melihat dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus tersebut, sikap mana yang kita pilih? Meskipun tidak mengalami apa yang dirasakan kedua perempuan tersebut, namun saya percaya dan mau mewartakan bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Pormadi Simbolon

MENJADI MURID BIJAKSANA

Hari Minggu Paskah, 16 April 2006
Bacaan: Yoh 20:1-9
"Menjadi Murid Bijaksana"

Murid yang lain itu yang menurut tafsiran para ahli Kitab Suci adalah Yohanes Pengarang Injil, melihat kubur yang kosong lalu percaya. Ia percaya karena teringat pada isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.

Sikap murid itu (Yohanes pengarang Injil) menurut saya, adalah seorang intelektual, bijaksana dan merenungkan apa yang pernah ia pelajari dari Gurunya. Ia mempelajari dengan tulus hati isi Kitab Suci dan merenungkannya. Ketika ia melihat kubur kosong, saat itulah muncul semua apa yang pernah ia renungkan dan pelajari dari Gurunya.

Saya sebagai orang umat Katolik, apalagi seorang mantan diakon Karmelit, menyadari bahwa saya belum sungguh-sungguh menjadi murid yang memaknai dan merenungkan isi Kitab Suci dengan relaitas hidupku. Aku berkeyakinan bahwa belajar dari murid yang lain bijaksana dan membahagiakan. Itulah janjiku yaitu menjadi awam yang mewartakan Kebijaksanaan Kristus. AMIN

Pormadi Simbolon