RENUNGAN, Novena Roh Kudus
Kamis, 01 Juni 2006
Bacaan: Yoh 17:20-26
Renungan di sebuah lingkungan umat Katolik Jakarta
YESUS PENDOA SEJATI
Horas ma di hita sude. Sai anggiat ma Tuhan i mandongani dohot mangalean pasu-pasu na tu hita ganup marsada-sada.
(Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga Tuhan menyertai dan memberikan berkatnya kepada kita satu per satu)
renungan:
Saya punya seorang sahabat, dari Batak. Namanya Jaultop. Dia lucu dan baik. Suatu kali dia tertarik pada seorang gadis cantik bernama Uli. Saking tertariknya, dia berharap gadis itu mau menjadi jodohnya. Bahkan setiap malam ia berdoa meminta agar Uli dijadikan Tuhan menjadi jodohnya.
Dalam doa ia berkata, “ Ya Tuhan berilah aku petunjuk untuk mendapatkan Uli sebagai jodoh yang tepat bagiku..., jika dia jodohku dekatkanlah..., jika dia bukan jodohku maka jadikanlah dia menjadi jodohku..., jika dia jodoh orang lain maka putuskanlah... dan jodohkanlah denganku..., jika dia tidak mau dijodohkan denganku maka jangan berikan dia jodoh sampai dia mau menjadi jodohku..., jika dia masih tidak mau juga..., maka masukkanlah dia ke dalam api nerakaMu. AMIN”
Itulah doa seorang Jaultop. Dari kata-kata dalam doanya, kita tahu dia merupakan orang yang sering berdoa dan doanya mendalam. Sayang doanya kurang tepat. Dalam doa dia memaksa Tuhna untuk menjadikan Uli sebagai jodohnya, bahkan jika Uli sekalipun tidak mau.
Isi:
Saudara/i,
Dalam Injil/ bacaan tadi, kita mendengarkan Yesus sedang berdoa bagi para muridNya. Dalam doa Dia memohon kepada Bapa agar semua orang yang percaya kepadaNya, semuanya menjadi satu, sama seperti Bapa tinggal dalam Dia, dan Dia dalam Bapa, sama seperti Yesus dalam keastuan Allah Bapa, Putera dan Allah Roh Kudus. Juga dalam doanya Yesus memohon kepada Bapa, katanya, “ya Bapa, Aku mau supaya, dimanapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku”
Kita bisa melihat bahwa Yesus adalah pendoa sejati. Dalam seluruh hidupnya Ia tetap berada dalam kesatuan cinta kasih Allah Bapa, dan Roh Kudus. DoaNya pun memancarkan dan berisikan cinta kasih kepada Bapa dan umatNya. Dia tidak memikirkan kemuliaanNya sendiri, tetapi juga kemuliaan bagi umatNya. Dalam doaNya, Dia pernah meminta Bapa mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran untuk menyertai para murid dan umatNya untuk selama-lamanya (Yoh 14:16).
Saudara/i,
Hari-hari menjelang Hari Pentekosta, kita sedang mengadakan Novena Roh Kudus. Pada kesempatan ini, kita memohon agar Roh Kudus turun atas kita untuk membimbing kita dalam hidup agar semakin bijaksana, untuk memberi kekuatan, untuk menyertai kita dan memelihara kesatuan umat dalam cinta kasih. Juga kita mohon Roh Kudus agar menerangi kehendak Tuhan bagi kita, sehingga kita tidak memaksakan kehendak kita pada Tuhan seperti Jaultop tadi.
Saudara/i,
Dalam hidup sehari-hari, kita tetap menggantungkan diri pada Tuhan. “Jadilah kehendakMu, di atas bumi seperti di dalam surga”, itulah doa kita setiap kali kita mengucapkan doa Bapa Kami. Contohnya, jika Tuhan menghendaki umur hidup kita panjang, syukur kita ucapkan. Jika umur hidup kita pendek, kita ucapkan syukur juga. Jangan seperti kisah seorang suami yang takut pada Malaikat Maut ini.
Ada seorang suami sedang sekarat menunggu ajal tiba, dan berkata pada istrinya tercinta yang berada di sampingnya:
Suami : Istriku, aku ingin berkata hal penting padamu.
Istri : Tentang apa suamiku...?
Suami : Berdandanlah kamu saat ini juga, kenakan semua milikmu yang terbaik
dan termahal untuk aku sayang.
Istri : Memang ada apa suamiku...?
Suami : Aku melihat Malaikat Maut sedang memandangku, jika kamu berdandan
yang cantik, siapa tahu dia akan melirikmu dan mengajak kamu pergi saat ini serta melupakan aku.
Istri : Memangnya Malaikat Maut-nya mata keranjang seperti kamu...?
Saudara/i,
Marilah pada masa novena Roh Kudus ini, kita belajar berdoa seperti Yesus. Yesus berdoa demi kebaikan, kesejahteraan dan kesatuan umat dalam cinta kasih. Semoga Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus menyertai kita. AMIN
*******
Monday, June 05, 2006
YESUS PENDOA SEJATI
Label:
agama,
pendoa,
renungan harian,
renungan Katolik,
yesus kristus
CARA BERIMAN DAN BERSYUKUR MARIA YANG SUNGGUH-SUNGGUH
renungan
PENUTUPAN BULAN MARIA, 31 Mei 2006
Bacaan: Lukas 1:39-56
Renungan di sebuah lingkungan umat di Jakarta
=============================================
CARA BERIMAN DAN BERSYUKUR MARIA YANG SUNGGUH-SUNGGUH
pengantar
Ada sebuah cerita.
Seorang Suami pagi-pagi sekali berkata kepada istrinya sebagai berikut:
Suami : Istriku, jam 06.30 teman yang pengantin baru akan datang
berkunjung.
Istri : Kamu kebangetan sih, saya ini belum juga mandi. Cucian
masihmenumpuk, dapur masih berantakan, lantai belum dipel,
halaman rumah masih kotor dan belum disapu....dll. Kok
malah mengundang teman kamu ke rumah pagi-pagi sekali.
Mengapa sih...?
Suami : Biar mereka tahu arti berumah tangga yang sebenarnya.
Istri : .......
Cerita singkat ini mau mengatakan bahwa pengantin baru perlu dan harus tahu keadaan berumah tangga yang sesungguhnya dan seharusnya mereka tahu bersyukur atas keadaan rumah tangganya. Dalam kehidupan berkeluarga, kita saksikan sendiri: cucian menumpuk, telat mandi, pulang kerja malam, lantai kotor, dapur berantakan...dll.
isi
Saudari/i
Dalam bacaan hari ini kita mendengarkan kisah tentang Maria sebagai teladan orang beriman yang sungguh-sungguh. Maria ditampilkan sebagai orang beriman yang sungguh-sungguh. Kita perlu tahu bagaimana sih sesungguhnya beriman yang sebenarnya itu.
Bunda Maria adalah teladan cara beriman bagi kita. Ia tetap berdiri kokoh dan tegar di bawah salib ketika menyaksikan Yesus menderita dan wafat di kayu salib. Ia mengunjungi Elisabeth saudarainya. Ia berani berkata pada kehendak Tuhan: “Terjadilah padaku menurut perkataanMu!”. Bunda Maria juga sangat peka dan perhatian pada kebutuhan sesama, seperti membantu pengantin yang kehabisan anggur pada perjamuan di Kana. Hidup Maria merupakan teladan cara beriman yang sebenarnya bagi kita.
Saudara/i,
Selain sebagai teladan cara beriman bagi kita, Bunda Maria juga adalah teladan cara beryukur dan bergembira dalam hidup. Ia mampu bergembira dan berbahagia dalam kehidupannya karena mensyukuri dan memuji Tuhan. Bunda Maria berkata: “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku, sebab Ia memperhatikan kerendahan hambaNya”.
Kita sebagai orang beriman, kita juga harus beryukur dan bergembira atas kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan demikian kita akan dapat merasakan kebahagiaan dan kebaikan Tuhan.
Bagaimana dan apa yang patut kita syukuri dalam hidup? Pada hakekatnya kita patut beryukur ... :
1. Atas suami/istri yang tidur mendengkur di waktu malam, karena dia tidur di sisi kita bukan di sisi orang lain.
2. Atas anak/adik perempuan kita yang mengomel apabila mencuci piring, karena itu bermakna dia di rumah dan tidak berkeliaran di jalanan,
3. Atas pajak pendapatan yang harus kita bayar, karena itu bermakna kita masih mempunyai pekerjaan.
4. Atas pakaian kita yang kesempitan, karena itu bermakna kita cukup makan.
5. Atas lantai yang perlu dipel, jendela yang perlu dilap, dan rumah yang perlu disapu, karena itu bermakna kita mempunyai tempat tinggal.
6. Untuk bunyi bising tetangga, karena itu bermakna kita masih mempunyai pendengaran yang baik.
7. Untuk tumpukan pakaian yang perlu dicuci/digosok karena itu bermakna kita punya pakaian untuk dipakai.
8. Untuk kecapekan/ kepenatan otot selepas bekerja seharian, karena itu bermakna kita masih berupaya bekerja keras.
9. Untuk tempat parkir yang jauh dari lif, karena itu bermakna kita masih berupaya untuk jalan.
10. Untuk lonceng yang berdering pada waktu pagi, karena itu bermakna kita masih hidup untuk meneruskan hari tersebut. Dan seterusnya....
penutup
Saudara/i,
Pada penutupan bulan maria ini, kita diingatkan kembali bahwa Maria adalah teladan orang beriman. Orang beriman adalah orang yang tahu beryukur. Maria sudah mewujudkannya dalam keseluruhan hidupnya. Marilah kita meneladani cara beriman dan beryukur Maria kepada Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa.
AMIN
********
PENUTUPAN BULAN MARIA, 31 Mei 2006
Bacaan: Lukas 1:39-56
Renungan di sebuah lingkungan umat di Jakarta
=============================================
CARA BERIMAN DAN BERSYUKUR MARIA YANG SUNGGUH-SUNGGUH
pengantar
Ada sebuah cerita.
Seorang Suami pagi-pagi sekali berkata kepada istrinya sebagai berikut:
Suami : Istriku, jam 06.30 teman yang pengantin baru akan datang
berkunjung.
Istri : Kamu kebangetan sih, saya ini belum juga mandi. Cucian
masihmenumpuk, dapur masih berantakan, lantai belum dipel,
halaman rumah masih kotor dan belum disapu....dll. Kok
malah mengundang teman kamu ke rumah pagi-pagi sekali.
Mengapa sih...?
Suami : Biar mereka tahu arti berumah tangga yang sebenarnya.
Istri : .......
Cerita singkat ini mau mengatakan bahwa pengantin baru perlu dan harus tahu keadaan berumah tangga yang sesungguhnya dan seharusnya mereka tahu bersyukur atas keadaan rumah tangganya. Dalam kehidupan berkeluarga, kita saksikan sendiri: cucian menumpuk, telat mandi, pulang kerja malam, lantai kotor, dapur berantakan...dll.
isi
Saudari/i
Dalam bacaan hari ini kita mendengarkan kisah tentang Maria sebagai teladan orang beriman yang sungguh-sungguh. Maria ditampilkan sebagai orang beriman yang sungguh-sungguh. Kita perlu tahu bagaimana sih sesungguhnya beriman yang sebenarnya itu.
Bunda Maria adalah teladan cara beriman bagi kita. Ia tetap berdiri kokoh dan tegar di bawah salib ketika menyaksikan Yesus menderita dan wafat di kayu salib. Ia mengunjungi Elisabeth saudarainya. Ia berani berkata pada kehendak Tuhan: “Terjadilah padaku menurut perkataanMu!”. Bunda Maria juga sangat peka dan perhatian pada kebutuhan sesama, seperti membantu pengantin yang kehabisan anggur pada perjamuan di Kana. Hidup Maria merupakan teladan cara beriman yang sebenarnya bagi kita.
Saudara/i,
Selain sebagai teladan cara beriman bagi kita, Bunda Maria juga adalah teladan cara beryukur dan bergembira dalam hidup. Ia mampu bergembira dan berbahagia dalam kehidupannya karena mensyukuri dan memuji Tuhan. Bunda Maria berkata: “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah juruselamatku, sebab Ia memperhatikan kerendahan hambaNya”.
Kita sebagai orang beriman, kita juga harus beryukur dan bergembira atas kehidupan yang diberikan Tuhan kepada kita. Dengan demikian kita akan dapat merasakan kebahagiaan dan kebaikan Tuhan.
Bagaimana dan apa yang patut kita syukuri dalam hidup? Pada hakekatnya kita patut beryukur ... :
1. Atas suami/istri yang tidur mendengkur di waktu malam, karena dia tidur di sisi kita bukan di sisi orang lain.
2. Atas anak/adik perempuan kita yang mengomel apabila mencuci piring, karena itu bermakna dia di rumah dan tidak berkeliaran di jalanan,
3. Atas pajak pendapatan yang harus kita bayar, karena itu bermakna kita masih mempunyai pekerjaan.
4. Atas pakaian kita yang kesempitan, karena itu bermakna kita cukup makan.
5. Atas lantai yang perlu dipel, jendela yang perlu dilap, dan rumah yang perlu disapu, karena itu bermakna kita mempunyai tempat tinggal.
6. Untuk bunyi bising tetangga, karena itu bermakna kita masih mempunyai pendengaran yang baik.
7. Untuk tumpukan pakaian yang perlu dicuci/digosok karena itu bermakna kita punya pakaian untuk dipakai.
8. Untuk kecapekan/ kepenatan otot selepas bekerja seharian, karena itu bermakna kita masih berupaya bekerja keras.
9. Untuk tempat parkir yang jauh dari lif, karena itu bermakna kita masih berupaya untuk jalan.
10. Untuk lonceng yang berdering pada waktu pagi, karena itu bermakna kita masih hidup untuk meneruskan hari tersebut. Dan seterusnya....
penutup
Saudara/i,
Pada penutupan bulan maria ini, kita diingatkan kembali bahwa Maria adalah teladan orang beriman. Orang beriman adalah orang yang tahu beryukur. Maria sudah mewujudkannya dalam keseluruhan hidupnya. Marilah kita meneladani cara beriman dan beryukur Maria kepada Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa.
AMIN
********
Tuesday, May 23, 2006
AKU AKAN MENGUTUS ROH KUDUS KEPADAMU
AKU AKAN MENGUTUS ROH KUDUS KEPADAMU
Selasa, 23 Mei 2006
Bacaan: Yoh 16:5-11
==========================================
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jika Aku tidak pergi, Penghibur (Roh Kudus-red) itu tidak datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (ay. 6-8).
Sesudah kebangkitanNya dari alam maut, Yesus Kristus naik ke surga. Kenaikan Yesus inilah yang dimaksudNya ketika Ia mengatakan “Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Ia pergi kepada Bapa dan akan mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran. Ia pergi kepada Bapa karena Ia adalah Anak Allah dan UtusanNya. Roh Kudus atau Roh Kebenaran diutus untuk mengingatkan murid-muridNya akan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan Yesus semasa tinggal bersama-sama dengan para murid.
Pada setiap tahun dalam bulan Mei, orang-orang yang percaya pada Yesus merayakan hari kenaikan Yesus Kristus ke surga. Pada hari ini menjadi momen penting mengenang bahwa Yesus adalah bersat dengan dengan Bapa dan Roh Kudus. Suatu kesatuan cinta kasih Tri Tunggal Mahakudus yang hendak menyelamatkan semua orang dari kedosaannya. AMIN (Pormadi)
Selasa, 23 Mei 2006
Bacaan: Yoh 16:5-11
==========================================
“Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jika Aku tidak pergi, Penghibur (Roh Kudus-red) itu tidak datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (ay. 6-8).
Sesudah kebangkitanNya dari alam maut, Yesus Kristus naik ke surga. Kenaikan Yesus inilah yang dimaksudNya ketika Ia mengatakan “Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Ia pergi kepada Bapa dan akan mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran. Ia pergi kepada Bapa karena Ia adalah Anak Allah dan UtusanNya. Roh Kudus atau Roh Kebenaran diutus untuk mengingatkan murid-muridNya akan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan Yesus semasa tinggal bersama-sama dengan para murid.
Pada setiap tahun dalam bulan Mei, orang-orang yang percaya pada Yesus merayakan hari kenaikan Yesus Kristus ke surga. Pada hari ini menjadi momen penting mengenang bahwa Yesus adalah bersat dengan dengan Bapa dan Roh Kudus. Suatu kesatuan cinta kasih Tri Tunggal Mahakudus yang hendak menyelamatkan semua orang dari kedosaannya. AMIN (Pormadi)
Monday, May 22, 2006
DENGAN MEMBUNUH KAMU, MEREKA MENYANGKA TELAH BERBUAT BAKTI BAGI ALLAH
DENGAN MEMBUNUH KAMU, MEREKA MENYANGKA TELAH BERBUAT BAKTI BAGI ALLAH
Senin, 22 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15 26-16:4a
===============================================================
“Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Allah maupun Aku” (ay. 2-3).
Perkataan Yesus ini menyatakan bahwa akan ada orang yang hendak dan berniat meniadakan atau menghanguskan murid-murid atau orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang sudah, sedang dan akan terjadi sepanjang sejarah hidup manusia. Menurut Yesus, mereka yang hendak membunuh murid-muridNya menyangka bahwa mereka berbuat bakti kepada Allah. Mereka berbuat demikian karena tidak mengenal kebenaran Allah yaitu Allah yang mengasihi semua umat manusia.
Setiap kali saya mendengar bahwa ada sekelompok orang atau penguasa yang mengganggu, menghalangi-halangi dan menghambat proses dan kegiatan ibatah sekelompok umat beragama, setiap kali itu pula aku bertanya mengapa mereka hendak berbuat demikian? Apakah mereka hendak meniadakan manusia lain yang berada di luar kelompoknya? Apakah mereka tidak mengenal kebenaran Allah? Inilah yang menjadi renungan dan kegelisahanku. AMIN (Pormadi Simbolon)
Senin, 22 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15 26-16:4a
===============================================================
“Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Allah maupun Aku” (ay. 2-3).
Perkataan Yesus ini menyatakan bahwa akan ada orang yang hendak dan berniat meniadakan atau menghanguskan murid-murid atau orang yang percaya kepada Yesus Kristus yang sudah, sedang dan akan terjadi sepanjang sejarah hidup manusia. Menurut Yesus, mereka yang hendak membunuh murid-muridNya menyangka bahwa mereka berbuat bakti kepada Allah. Mereka berbuat demikian karena tidak mengenal kebenaran Allah yaitu Allah yang mengasihi semua umat manusia.
Setiap kali saya mendengar bahwa ada sekelompok orang atau penguasa yang mengganggu, menghalangi-halangi dan menghambat proses dan kegiatan ibatah sekelompok umat beragama, setiap kali itu pula aku bertanya mengapa mereka hendak berbuat demikian? Apakah mereka hendak meniadakan manusia lain yang berada di luar kelompoknya? Apakah mereka tidak mengenal kebenaran Allah? Inilah yang menjadi renungan dan kegelisahanku. AMIN (Pormadi Simbolon)
Thursday, May 18, 2006
DIALAH MODEL PELAKSANA KASIH ITU
DIALAH MODEL PELAKSANA KASIH ITU
Kamis, 18 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15:9-11
=============================================
“Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasiNya itu” (Ay. 10). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu penuh (Ay. 11).
Yesus Kristus merupakan model dan teladan pelaksana kasih itu. Selama hidupNya, Dia melaksanakan perintah BapaNya. Pada akhirnya Ia harus menjalani sengsara dan wafat di salib karena ketaatanNya pada Bapa. Dan Ia pun dibangkitkan dari kematian dan memperoleh kemuliaan Allah. Itulah sukacita sejati.
Siapa saja yang mengaku percaya pada Yesus Kristus, dia pun harus mengikuti teladan hidup dan karya Yesus yang mencapai kemuliaan dan sukacita penuh lewat kasih dan salib demi sesama. Mengikuti Yesus Kristus memang sulit sekali bagi dunia yang serba instan dan konsumeristik. Orang lebih banyak mengutamakan perut dan kepentingan kelompok sendiri dan mengambil hak-hak orang lain seperti tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. Betapa sulit menemukan di dunia sosok pelaksana kasih sejati. Tetapi itu tidak berarti tidak ada. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Kamis, 18 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15:9-11
=============================================
“Jikalau kamu menuruti perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasiNya itu” (Ay. 10). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu penuh (Ay. 11).
Yesus Kristus merupakan model dan teladan pelaksana kasih itu. Selama hidupNya, Dia melaksanakan perintah BapaNya. Pada akhirnya Ia harus menjalani sengsara dan wafat di salib karena ketaatanNya pada Bapa. Dan Ia pun dibangkitkan dari kematian dan memperoleh kemuliaan Allah. Itulah sukacita sejati.
Siapa saja yang mengaku percaya pada Yesus Kristus, dia pun harus mengikuti teladan hidup dan karya Yesus yang mencapai kemuliaan dan sukacita penuh lewat kasih dan salib demi sesama. Mengikuti Yesus Kristus memang sulit sekali bagi dunia yang serba instan dan konsumeristik. Orang lebih banyak mengutamakan perut dan kepentingan kelompok sendiri dan mengambil hak-hak orang lain seperti tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. Betapa sulit menemukan di dunia sosok pelaksana kasih sejati. Tetapi itu tidak berarti tidak ada. Bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Wednesday, May 17, 2006
KAMU AKAN BERBUAH BANYAK
KAMU AKAN BERBUAH BANYAK
Rabu, 17 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15:1-8
===========================
“Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, is berbuah banyak ...” (ay. 5). “Jika kamu berbuah banyak maka dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan dan kamu adalah murid-muridKu” (ay.8).
Ayat ini sangat menarik dan mengena di hatiku. Ia memberikan kekuatan dalam setiap langkah hidupku. Yesus Kristus adalah Pengantara kepada Bapa. Barang siapa tinggal dalam Dia, ia akan berbuah banyak dan Allah Bapa akan dipermuliakan.
Dalam hidup sehari-hari, ketika aku lupa berdoa mohon perlindungan dan rahmat dalam berpikir, berbicara, bertindak dan bekerja, maka aku merasa lemah, kosong, malas dan kurang bersemangat. Tetapi ketika aku dengan disiplin berdoa dengan tulus iklas sambil memohon terang kebijaksanaanNya maka aku dapat berpikir, berbicara, bertindak dan bekerja dengan arif dan bijaksana. Cara berpikir, bertindak, berbicara dan berhadapan dengan orang lain dalam hidup bersama di tengah masyarakat pun menjadi lebih mantap dan yakin. AMIN (Pormadi Simbolon).
Rabu, 17 Mei 2006
Bacaan: Yoh 15:1-8
===========================
“Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, is berbuah banyak ...” (ay. 5). “Jika kamu berbuah banyak maka dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan dan kamu adalah murid-muridKu” (ay.8).
Ayat ini sangat menarik dan mengena di hatiku. Ia memberikan kekuatan dalam setiap langkah hidupku. Yesus Kristus adalah Pengantara kepada Bapa. Barang siapa tinggal dalam Dia, ia akan berbuah banyak dan Allah Bapa akan dipermuliakan.
Dalam hidup sehari-hari, ketika aku lupa berdoa mohon perlindungan dan rahmat dalam berpikir, berbicara, bertindak dan bekerja, maka aku merasa lemah, kosong, malas dan kurang bersemangat. Tetapi ketika aku dengan disiplin berdoa dengan tulus iklas sambil memohon terang kebijaksanaanNya maka aku dapat berpikir, berbicara, bertindak dan bekerja dengan arif dan bijaksana. Cara berpikir, bertindak, berbicara dan berhadapan dengan orang lain dalam hidup bersama di tengah masyarakat pun menjadi lebih mantap dan yakin. AMIN (Pormadi Simbolon).
Tuesday, May 16, 2006
AKU PERGI, TETAPI AKU DATANG KEMBALI
AKU PERGI, TETAPI AKU DATANG KEMBALI
Selasa, 16 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:27-31a
=========================================
Sebelum menjalani kisah sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus sudah meneguhkan iman para muridNya dengan nasehat-nasehat dan memberikan salam damai sejahtera. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu (ay. 27). Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu (ay. 28). Kisah hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan harus dilaksanakan Yesus karena Ia mengasihi Bapa.
Aku pergi, tetapi Aku datang kembali. Perkataan Yesus ini semakin menegaskan bahwa Ia adalah benar-benar utusan Allah, Sang Mesias yang sudah, sedang dan akan datang kembali menyelamatkan mereka yang diserahkan Bapa kepadaNya.
Bahwa Yesus adalah utusan Allah, Sang Mesias merupakan iman saya atau iman orang Kristen Anda pun entah beragama Kristen maupun bukan Kristen mempunyai iman menurut keyakinan anda sendiri. Aku boleh berkata aku bangga memiliki Yesus Kristus sebagai Penyelamatku. Anda boleh berkata yang lain sesuai dengan iman anda. Mengapa tidak! Yang penting kita menjaga relasi yang sehat antara kita sebagai satu bangsa, negara dan dunia.
AMIN (Pormadi Simbolon)
Selasa, 16 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:27-31a
=========================================
Sebelum menjalani kisah sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus sudah meneguhkan iman para muridNya dengan nasehat-nasehat dan memberikan salam damai sejahtera. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu (ay. 27). Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu (ay. 28). Kisah hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan harus dilaksanakan Yesus karena Ia mengasihi Bapa.
Aku pergi, tetapi Aku datang kembali. Perkataan Yesus ini semakin menegaskan bahwa Ia adalah benar-benar utusan Allah, Sang Mesias yang sudah, sedang dan akan datang kembali menyelamatkan mereka yang diserahkan Bapa kepadaNya.
Bahwa Yesus adalah utusan Allah, Sang Mesias merupakan iman saya atau iman orang Kristen Anda pun entah beragama Kristen maupun bukan Kristen mempunyai iman menurut keyakinan anda sendiri. Aku boleh berkata aku bangga memiliki Yesus Kristus sebagai Penyelamatku. Anda boleh berkata yang lain sesuai dengan iman anda. Mengapa tidak! Yang penting kita menjaga relasi yang sehat antara kita sebagai satu bangsa, negara dan dunia.
AMIN (Pormadi Simbolon)
Monday, May 15, 2006
ROH KUDUS AKAN DIUTUS DALAM NAMAKU
ROH KUDUS AKAN DIUTUS DALAM NAMAKU
Senin, 15 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:21-26
===========================================
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan akan bersama-sama dengan dia (ay.23). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu; Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (ay.25-26).
Perkataan Yesus ini memberikan sedikit gambaran eksistensi Tri Tunggal Mahakudus. Dia menggambarkan bahwa Dia, Bapa dan Roh Kudus merupakan satu kesatuan. Bapa yang menciptakan, Putera(Yesus Kristus) yang menebus dan Roh Kudus menghibur. Itulah kesatuan Tritunggal Mahakudus. Itu bukan berarti bahwa ada tiga Tuhan tetapi tetap satu. Sulit menjelaskannya, tetapi benar-benar ada tertulis dalam Kitab Suci dan itulah yang harus dipercayai dengan iman dan bukan dengan rasio murni (logika).
Setiap hari aku selalu memohon agar Roh Kebijasanaan (Roh Kudus) selalu menguasai hari, akalbudi dan tindakanku agar selalu dengan bijaksana dalam bekerja, bertindak, berbicara, berpikir dan berbela rasa dalam kehidupan bersama dengan orang lain. Meskipun demikian, kadang-kadang aku lemah dan tidak mengikuti bimbingan Roh Kebijasanaan, sehingga aku mengandalkan kemampuan diri. Tetapi aku akan tetap memohonnya agar Dia membimbingku menuju Sang Kebijaksanaan, Tri Tunggal Mahakudus. AMIN (Pormadi Simbolon)
Senin, 15 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:21-26
===========================================
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan akan bersama-sama dengan dia (ay.23). Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu; Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (ay.25-26).
Perkataan Yesus ini memberikan sedikit gambaran eksistensi Tri Tunggal Mahakudus. Dia menggambarkan bahwa Dia, Bapa dan Roh Kudus merupakan satu kesatuan. Bapa yang menciptakan, Putera(Yesus Kristus) yang menebus dan Roh Kudus menghibur. Itulah kesatuan Tritunggal Mahakudus. Itu bukan berarti bahwa ada tiga Tuhan tetapi tetap satu. Sulit menjelaskannya, tetapi benar-benar ada tertulis dalam Kitab Suci dan itulah yang harus dipercayai dengan iman dan bukan dengan rasio murni (logika).
Setiap hari aku selalu memohon agar Roh Kebijasanaan (Roh Kudus) selalu menguasai hari, akalbudi dan tindakanku agar selalu dengan bijaksana dalam bekerja, bertindak, berbicara, berpikir dan berbela rasa dalam kehidupan bersama dengan orang lain. Meskipun demikian, kadang-kadang aku lemah dan tidak mengikuti bimbingan Roh Kebijasanaan, sehingga aku mengandalkan kemampuan diri. Tetapi aku akan tetap memohonnya agar Dia membimbingku menuju Sang Kebijaksanaan, Tri Tunggal Mahakudus. AMIN (Pormadi Simbolon)
Friday, May 12, 2006
PERCAYALAH, JANGAN GELISAH!
PERCAYALAH, JANGAN GELISAH!
Catatan: renungan ini adalah untuk orang beriman Kristen
Jumat, 12 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:1-6
===========================================
Pembicaraan Yesus dengan murid-murid semakin lama semakin serius dan mendalam. Yesus mengatakan “Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pegi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (ay.1-2).
Para murid gelisah karena disinyalir ada pengkhianat (Yudas) di antara mereka dan akan adanya penyangkalan Petrus. Meskipun mereka sudah lama tinggal bersama Yesus, namun mereka belum mengenal Yesus. Hal ini tebrukti dari pertanyaan Tomas (ay.5) sampai pada akhirnya tahu siapa Yesus sesudah peristiwa Kebangkitan Yesus.
Perkataan Yesus ini menjadi peneguh dan penegas dasar harapan Gereja atau orang beriman akan kehidupan sesudah kematian. Barang siapa percaya pada Allah dan Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup, maka ia akan tinggal bersama Yesus Kristus di tempat Bapa tinggal.
Percayalah, jangan gelisah hatimu! Seruan Yesus ini menimbulkan semangat dan harapan akan nasib kita sesudah kematian. Yang menjadi tuntutan Yesus dari orang-orang beriman adalah percaya pada Allah dan Yesus sebagai orang beriman. AMIN (Pormadi Simbolon)
Catatan: renungan ini adalah untuk orang beriman Kristen
Jumat, 12 Mei 2006
Bacaan: Yoh 14:1-6
===========================================
Pembicaraan Yesus dengan murid-murid semakin lama semakin serius dan mendalam. Yesus mengatakan “Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pegi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu” (ay.1-2).
Para murid gelisah karena disinyalir ada pengkhianat (Yudas) di antara mereka dan akan adanya penyangkalan Petrus. Meskipun mereka sudah lama tinggal bersama Yesus, namun mereka belum mengenal Yesus. Hal ini tebrukti dari pertanyaan Tomas (ay.5) sampai pada akhirnya tahu siapa Yesus sesudah peristiwa Kebangkitan Yesus.
Perkataan Yesus ini menjadi peneguh dan penegas dasar harapan Gereja atau orang beriman akan kehidupan sesudah kematian. Barang siapa percaya pada Allah dan Yesus sebagai jalan, kebenaran dan hidup, maka ia akan tinggal bersama Yesus Kristus di tempat Bapa tinggal.
Percayalah, jangan gelisah hatimu! Seruan Yesus ini menimbulkan semangat dan harapan akan nasib kita sesudah kematian. Yang menjadi tuntutan Yesus dari orang-orang beriman adalah percaya pada Allah dan Yesus sebagai orang beriman. AMIN (Pormadi Simbolon)
Thursday, May 11, 2006
SUPAYA KAMU PERCAYA BAHWA AKULAH DIA
SUPAYA KAMU PERCAYA BAHWA AKULAH DIA
Kamis, 11 Mei 2006
Bacaan: Yoh 13:16-20
===========================================
Yesus sudah tahu bahwa Dia harus mati disalibkan karena pengkhianatan salah seorang muridNya Yudas. “Tetapi haruslah denap nas ini: orang yang makan rotiKu, telah mengacungkan kakinya terhadap Aku” sabda Yesus (ay.18). Sebab Dia datang untuk melakukan kehendak bapa. “Jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia”(ay. 19). Barang siapa menerima orang yang Kuutus, Ia menerima Aku, dan barang siapa menerima Aku Ia menerima Dia yang mengutus Aku. (ay. 20).
Sabda Yesus ini diucapkanNya sesudah melakukan pembasuhan kaki para muridNya pada malam perjamuan terakhir sebagai teladan yang seyogiyanya diikuti para muridNya. Sesudah menyampaikan perkataan-perkataanNya, Yesus memperingatkan Yudas, orang yang akan mengkhianatiNya.
Peristiwa Paskah yang kita peringati setiap tahun merupakan puncak pengetahauan orang beriman bahwa Yesus benar-benar utusan Bapa. Namun pernyataan ini belum kita pahami secara mendalam bila kita tidak akrab membaca Kitab Suci. Kitab Sucilah sumber iman itu. Apakah aku, anda, kita sering membaca dan merenungkan Kitab Suci dan lalu melaksanakan dan mewartakan iman yang kita dapatkan? AMIN (Pormadi Simbolon)
Kamis, 11 Mei 2006
Bacaan: Yoh 13:16-20
===========================================
Yesus sudah tahu bahwa Dia harus mati disalibkan karena pengkhianatan salah seorang muridNya Yudas. “Tetapi haruslah denap nas ini: orang yang makan rotiKu, telah mengacungkan kakinya terhadap Aku” sabda Yesus (ay.18). Sebab Dia datang untuk melakukan kehendak bapa. “Jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia”(ay. 19). Barang siapa menerima orang yang Kuutus, Ia menerima Aku, dan barang siapa menerima Aku Ia menerima Dia yang mengutus Aku. (ay. 20).
Sabda Yesus ini diucapkanNya sesudah melakukan pembasuhan kaki para muridNya pada malam perjamuan terakhir sebagai teladan yang seyogiyanya diikuti para muridNya. Sesudah menyampaikan perkataan-perkataanNya, Yesus memperingatkan Yudas, orang yang akan mengkhianatiNya.
Peristiwa Paskah yang kita peringati setiap tahun merupakan puncak pengetahauan orang beriman bahwa Yesus benar-benar utusan Bapa. Namun pernyataan ini belum kita pahami secara mendalam bila kita tidak akrab membaca Kitab Suci. Kitab Sucilah sumber iman itu. Apakah aku, anda, kita sering membaca dan merenungkan Kitab Suci dan lalu melaksanakan dan mewartakan iman yang kita dapatkan? AMIN (Pormadi Simbolon)
Wednesday, May 10, 2006
AKU BERKATA-KATA BUKAN DARI DIRIKU SENDIRI
AKU BERKATA-KATA BUKAN DARI DIRIKU SENDIRI
Rabu, 10 Mei 2006
Bacaan: Yoh 12:44-50
==============================
Perikop ini menyatakan bahwa Yesus adalah utusan Bapa ke dunia. Ia diutus Bapa ke dunia. Ia diutus membawakan perintah, pesan, firman, terang dan hidup ke dunia agar semua orang memperoleh keselamatan. Intinya Dia barkata-kata di depan publik bukan dari diriNya sendiri tetapi atas dasar perintah Bapa.
Yesus benar-benar utusan Allah karena sudah terbukti dari karya-kary yang dilaksanakannya dalam mewartakan warta keselamatan bagi manusia. Namun bukti-bukti tersebut tidak gampang membuat orang-orang Yahudi cepat percaya pada Dia, sebab mereka lebih menyukai kehormatan manusia daripada kehormatan Allah (Yoh 12:43).
Yesus Kristus sudah membawakan kepada kita sabda dan perintah kehidupan dari Bapa di sorga. Apakah kita menerima dan lalu melaksanakanNya? Atau menolak dan lalu lebih menyukai kehormatan manusia? AMIN
(Pormadi Simbolon)
Rabu, 10 Mei 2006
Bacaan: Yoh 12:44-50
==============================
Perikop ini menyatakan bahwa Yesus adalah utusan Bapa ke dunia. Ia diutus Bapa ke dunia. Ia diutus membawakan perintah, pesan, firman, terang dan hidup ke dunia agar semua orang memperoleh keselamatan. Intinya Dia barkata-kata di depan publik bukan dari diriNya sendiri tetapi atas dasar perintah Bapa.
Yesus benar-benar utusan Allah karena sudah terbukti dari karya-kary yang dilaksanakannya dalam mewartakan warta keselamatan bagi manusia. Namun bukti-bukti tersebut tidak gampang membuat orang-orang Yahudi cepat percaya pada Dia, sebab mereka lebih menyukai kehormatan manusia daripada kehormatan Allah (Yoh 12:43).
Yesus Kristus sudah membawakan kepada kita sabda dan perintah kehidupan dari Bapa di sorga. Apakah kita menerima dan lalu melaksanakanNya? Atau menolak dan lalu lebih menyukai kehormatan manusia? AMIN
(Pormadi Simbolon)
Tuesday, May 09, 2006
“AKU DAN BAPA ADALAH SATU”
“AKU DAN BAPA ADALAH SATU”
Bacaan: Yoh 10:22-30
Selasa, 09 Mei 2006
======================================
Teks dari ayat 22-23 merupakan lukisan setting perbincangan Yesus dengan sekelompok orang Yahudi. Ayat 24 berisi tentang pertanyaan orang-orang Yahudi yang berangkat dari keheranan dan kebimbangan mengenai siapa Yesus sebenarnya, apakah Sang Mesias atau tidak. Lalu ayat 25-30 berisi jawaban-jawaban Yesus bernada kesal dan sedikit marah atas pertanyaan orang-orang Yahudi itu. “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya” (ay.25)
Orang Yahudi belum percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Padahal Ia sudah melakukan begitu banyak pekerjaan-pekerjaan yang memberikan kesaksian mengenai eksistensi Yesus, seperti mujizat penyembuhan, mujizat penggandaan roti, mujizat anggur baru pada pernikahan di Kana dan lain sebagainya.
Berkali-kali pula Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Dia adalah utusan Bapa ke dunia untuk memberi hidup dan menggembalakan domba-domba yang diberikan Bapa kepadaNya. Namun orang-orang Yahudi tetap belum percaya bahkan pada akhirnya mereka menyalibkan Yesus. Ketidakpercayaan mereka mendorong Yesus mengeluarkan kata-kata bahwa orang-orang Yahudi tidak termasuk domba-dombaNya. Mengapa? Mereka tidak mendengar suara dan mengikuti Yesus serta tidak percaya kepadaNya.
Yesus Kristus adalah Sang Mesias dan bersatu dengan Bapa. Dia tinggal bersama-sama dengan Bapa. Semua orang yang percaya kepadaNya adalah domba-dombaNya. DombaNya mendengar suara dan mengikuti gembala yaitu Yesus.
Jika anda, saya dan kita adalah domba Yesus, apakah kita mengenal Dia? Ketika kita dalam kesulitan atau berduka, apakah kita mendengarkan suara dan tuntunanNya? Ketika kita sedang bersukacita atau bergembira, apakah kita bersyukur kepada Sang Gembala yang Baik? AMIN (Pormadi).
Bacaan: Yoh 10:22-30
Selasa, 09 Mei 2006
======================================
Teks dari ayat 22-23 merupakan lukisan setting perbincangan Yesus dengan sekelompok orang Yahudi. Ayat 24 berisi tentang pertanyaan orang-orang Yahudi yang berangkat dari keheranan dan kebimbangan mengenai siapa Yesus sebenarnya, apakah Sang Mesias atau tidak. Lalu ayat 25-30 berisi jawaban-jawaban Yesus bernada kesal dan sedikit marah atas pertanyaan orang-orang Yahudi itu. “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya” (ay.25)
Orang Yahudi belum percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Padahal Ia sudah melakukan begitu banyak pekerjaan-pekerjaan yang memberikan kesaksian mengenai eksistensi Yesus, seperti mujizat penyembuhan, mujizat penggandaan roti, mujizat anggur baru pada pernikahan di Kana dan lain sebagainya.
Berkali-kali pula Yesus mengatakan bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Dia adalah utusan Bapa ke dunia untuk memberi hidup dan menggembalakan domba-domba yang diberikan Bapa kepadaNya. Namun orang-orang Yahudi tetap belum percaya bahkan pada akhirnya mereka menyalibkan Yesus. Ketidakpercayaan mereka mendorong Yesus mengeluarkan kata-kata bahwa orang-orang Yahudi tidak termasuk domba-dombaNya. Mengapa? Mereka tidak mendengar suara dan mengikuti Yesus serta tidak percaya kepadaNya.
Yesus Kristus adalah Sang Mesias dan bersatu dengan Bapa. Dia tinggal bersama-sama dengan Bapa. Semua orang yang percaya kepadaNya adalah domba-dombaNya. DombaNya mendengar suara dan mengikuti gembala yaitu Yesus.
Jika anda, saya dan kita adalah domba Yesus, apakah kita mengenal Dia? Ketika kita dalam kesulitan atau berduka, apakah kita mendengarkan suara dan tuntunanNya? Ketika kita sedang bersukacita atau bergembira, apakah kita bersyukur kepada Sang Gembala yang Baik? AMIN (Pormadi).
Friday, May 05, 2006
DIA TINGGAL DALAM AKU, DAN AKU DALAM DIA
DIA TINGGAL DALAM AKU, DAN AKU DALAM DIA
Hari Jumat 05 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:52-59
================================
Kata Yesus, “Barang siapamakan dagingku dan minum darahKu, ia tinggal dalam Aku adan Aku dalam dia (ay. 56). Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan hidup oleh Bapa, demikian juga yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku (ay.57).
Pernyataan-pernyataan Yesus tersebut menegaskan lagi bahwa perayaan Ekaristi yang Dia adakan pada malam perjamuan terkahir sebelum penalibanNya merupakan tanda peneyerahan diri sebagai korban. Di tengah para murid, Ia mengambil roti dan membagi-bagikannya. Lalu ia meminta para murid untuk menerima dan memakan roti yang merupakan simbol tubuhNya dan lalu menyuruh mereka agar menjadikan itu sebagai momen kenangan akan Dia.
Setiap hari Minggu atau bahkan ada yang harian, perayaan Ekaristi dirayakan. Pada saat itu pulalah roti yang kita makan dan merupakan tanda dan kehadiran Kristus yang disalibakan memberikan kekuatan dan kehidupan ilahi. Kita menjadi hidup oleh Yesus Kristus yang hidup dari Bapa. Ia tinggal dalam kita dan kita dalam Dia. Apakah kita sudah bisa menghayati dan mengimaninya? AMIN (Pormadi Simbolon)
Hari Jumat 05 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:52-59
================================
Kata Yesus, “Barang siapamakan dagingku dan minum darahKu, ia tinggal dalam Aku adan Aku dalam dia (ay. 56). Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan hidup oleh Bapa, demikian juga yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku (ay.57).
Pernyataan-pernyataan Yesus tersebut menegaskan lagi bahwa perayaan Ekaristi yang Dia adakan pada malam perjamuan terkahir sebelum penalibanNya merupakan tanda peneyerahan diri sebagai korban. Di tengah para murid, Ia mengambil roti dan membagi-bagikannya. Lalu ia meminta para murid untuk menerima dan memakan roti yang merupakan simbol tubuhNya dan lalu menyuruh mereka agar menjadikan itu sebagai momen kenangan akan Dia.
Setiap hari Minggu atau bahkan ada yang harian, perayaan Ekaristi dirayakan. Pada saat itu pulalah roti yang kita makan dan merupakan tanda dan kehadiran Kristus yang disalibakan memberikan kekuatan dan kehidupan ilahi. Kita menjadi hidup oleh Yesus Kristus yang hidup dari Bapa. Ia tinggal dalam kita dan kita dalam Dia. Apakah kita sudah bisa menghayati dan mengimaninya? AMIN (Pormadi Simbolon)
Thursday, May 04, 2006
ROTI HIDUP DARI SURGA
ROTI HIDUP DARI SURGA
Kamis, 04 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:44-51
=====================================
Yesuslah yang pernah melihat Bapa. Dia datang dari Allah dan bersama-sama dengan Bapa. Barang siapa percaya ia mempunyai hidup. “Akulah Roti Hidup”, kata Yesus. Barang siapa makan daripadanya, ia tidak akan mati. Yang Dia maksud adalah penyerahan diri Yesus bagi kehidupan dunia.
Pada perjamuan terakhir, pada malam Ia diserahkan Yesus mengadakan Korban Ekaristi Tubuh dan DarahNya. Dengan demikian Ia mengabadikan Korban Salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja MempelaiNya yang terkasih kenangan wafat dan kebangkitanNya: sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan Paskah. Dalam perjamuan kita dikurniaijaminan kemuliaan yang akan datan (bdk Sacrosanctum Concilium 47)
Yang dituntut dalam menyambut Roti Hidup dari surga adalah iman. Iman artinya penyerahan diri secara total kepada penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita. AMIN (Pormadi Simbolon).
Kamis, 04 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:44-51
=====================================
Yesuslah yang pernah melihat Bapa. Dia datang dari Allah dan bersama-sama dengan Bapa. Barang siapa percaya ia mempunyai hidup. “Akulah Roti Hidup”, kata Yesus. Barang siapa makan daripadanya, ia tidak akan mati. Yang Dia maksud adalah penyerahan diri Yesus bagi kehidupan dunia.
Pada perjamuan terakhir, pada malam Ia diserahkan Yesus mengadakan Korban Ekaristi Tubuh dan DarahNya. Dengan demikian Ia mengabadikan Korban Salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja MempelaiNya yang terkasih kenangan wafat dan kebangkitanNya: sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan Paskah. Dalam perjamuan kita dikurniaijaminan kemuliaan yang akan datan (bdk Sacrosanctum Concilium 47)
Yang dituntut dalam menyambut Roti Hidup dari surga adalah iman. Iman artinya penyerahan diri secara total kepada penyelenggaraan Tuhan atas hidup kita. AMIN (Pormadi Simbolon).
Wednesday, May 03, 2006
MINTALAH DALAM NAMAKU, AKU AKAN MELAKUKANNYA
MINTALAH DALAM NAMAKU, AKU AKAN MELAKUKANNYA
Rabu, 03 Mei 2006, Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul
Bacaan, Yoh 14:6-14
======================================
Ketika Yesus bersama-sama dengan murid-muridNya, ia menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang diriNya. Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidu (ay. 6) dan percayalah kepadaKu bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku (Ay. 11). Yesus juga mengetahui bahwa para murid pasti membutuhkan pertolonganNya dalam melakukan pewartaan Kerajaan Allah. Kata Yesus, jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukanya.
Pernyataan Yesus tentang diriNya sungguh suatu peneguhan iman bagi para murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya. Persoalannya, para murid kerapkali belum dan atau tidak mengenal Yesus padahal Ia sudah tinggal bersama-sama dengan mereka.
Hidup sebagai orang Kristen berarti hidup di dalam dan karena nama Yesus Kristus sebagai Guru, Jalan, Kebenaran dan Kehidupannya. Yesus bersatu dengan Bapa dan Bapa bersatu dengan Dia, inilah bagian dari iman kita. Apakah aku, kita, anda dan siapa saja yang mengaku orang Kristen sudah meminta kebutuhannya dalam nama Yesus Kristus, utusan Allah? AMIN (Pormadi S)
Rabu, 03 Mei 2006, Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul
Bacaan, Yoh 14:6-14
======================================
Ketika Yesus bersama-sama dengan murid-muridNya, ia menyampaikan pernyataan-pernyataan tentang diriNya. Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidu (ay. 6) dan percayalah kepadaKu bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku (Ay. 11). Yesus juga mengetahui bahwa para murid pasti membutuhkan pertolonganNya dalam melakukan pewartaan Kerajaan Allah. Kata Yesus, jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukanya.
Pernyataan Yesus tentang diriNya sungguh suatu peneguhan iman bagi para murid dan orang-orang yang percaya kepadaNya. Persoalannya, para murid kerapkali belum dan atau tidak mengenal Yesus padahal Ia sudah tinggal bersama-sama dengan mereka.
Hidup sebagai orang Kristen berarti hidup di dalam dan karena nama Yesus Kristus sebagai Guru, Jalan, Kebenaran dan Kehidupannya. Yesus bersatu dengan Bapa dan Bapa bersatu dengan Dia, inilah bagian dari iman kita. Apakah aku, kita, anda dan siapa saja yang mengaku orang Kristen sudah meminta kebutuhannya dalam nama Yesus Kristus, utusan Allah? AMIN (Pormadi S)
Monday, May 01, 2006
MENCARI TUHAN DENGAN IMAN
MENCARI TUHAN DENGAN IMAN
Senin, 01 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:22-29
==========================================
Seteleh memberi makan lima ribuan orang, Yesus pergi menyingkir ke gunung seorang diri. Tetapi orang banyak itu mencari dan mencari Yesus. Mereka mencari Yesus rupanya hanya karena telah diberi makan roti dan kenyang, bukan karena melihat tanda-tanda yang dibuat Yesus (Ay. 26).
Akhirnya Yesus menegur mereka seraya menasehati: bekerjalah untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup kekal, yaitu yang diberi Anak Manusia, sebab Dialah yang disahkan Bapa, Allah dengan meteraiNya (RohNya), ay. 27. Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah (Ay.29).
Sesungguhnya Yesus sudah diberi kuasa oleh Allah untuk memberikan tanda-tanda (mujizat-mujizat) agar dengannya orang banyak percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan utusan Allah. Namun orang banyak tidak mampu melihatnya, sebab mereka lebih dikuasai oleh pemenuhan akan kebutuhan sesaat, bahkan secara instan lagi.
Kalau aku coba renungkan, pencarianku akan Tuhan kerapkali terkalahkan oleh keinginan akan sukses dan popularitas secara instan. Itulah sebabnya pembinaan relasiku dengan Tuhan harus jatuh bangun berkali-kali. Namun demikian kusadari, perjuangan harus disertai doa mohon bantuan rahmat Allah, agar ketika jatuh, aku kuat kembali untuk berjuang mencari Tuhan dengan iman. AMIN
Senin, 01 Mei 2006
Bacaan, Yoh 6:22-29
==========================================
Seteleh memberi makan lima ribuan orang, Yesus pergi menyingkir ke gunung seorang diri. Tetapi orang banyak itu mencari dan mencari Yesus. Mereka mencari Yesus rupanya hanya karena telah diberi makan roti dan kenyang, bukan karena melihat tanda-tanda yang dibuat Yesus (Ay. 26).
Akhirnya Yesus menegur mereka seraya menasehati: bekerjalah untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup kekal, yaitu yang diberi Anak Manusia, sebab Dialah yang disahkan Bapa, Allah dengan meteraiNya (RohNya), ay. 27. Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah (Ay.29).
Sesungguhnya Yesus sudah diberi kuasa oleh Allah untuk memberikan tanda-tanda (mujizat-mujizat) agar dengannya orang banyak percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan utusan Allah. Namun orang banyak tidak mampu melihatnya, sebab mereka lebih dikuasai oleh pemenuhan akan kebutuhan sesaat, bahkan secara instan lagi.
Kalau aku coba renungkan, pencarianku akan Tuhan kerapkali terkalahkan oleh keinginan akan sukses dan popularitas secara instan. Itulah sebabnya pembinaan relasiku dengan Tuhan harus jatuh bangun berkali-kali. Namun demikian kusadari, perjuangan harus disertai doa mohon bantuan rahmat Allah, agar ketika jatuh, aku kuat kembali untuk berjuang mencari Tuhan dengan iman. AMIN
Saturday, April 29, 2006
ORANG BANYAK SALAH PAHAM
ORANG BANYAK SALAH PAHAM
Jumat, 28 April 2006, Masa Paskah II
Bacaan, Yohanes 6:1-15
============================================
Orang banyak datang berbondong-bondong mengikuti Yesus, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakanNya terhadap orang-orang sakit. Pada saat itu pula, Yesus mengadakan mujizat lagi yaitu menggandakan 5 (lima) roti dan 2 (dua) ikan untuk memberi makan sekitar 5000 orang. Karena kekagumannya terhadap karya-karya Yesus, orang banyak hendak menjadikan Yesus sebagai raja seperti raja bangsa-bangsa pada umumnya. Namun Yesus tahu maksud mereka dan Ia menyingkir ke gunung seorang diri. Yesus tahu bahwa mereka salah paham melihat mujizat yang dibuatnya.
Orang banyak salah paham melihat dan memaknai karya mujizat Yesus. Mereka tidak tahu siapa dan apa visi-misiNya diutus ke dunia. Yesus tidak menghendaki karena karyaNya Dia dijadikan raja dunia, tetapi menghendaki agar Kehadiran Kerajaan Cinta Kasih yang diserahkan Bapa kepadaNya benar-benar terwujud di dunia ini.
Sekiranya saya pun ada dalam peristiwa mujizat Yesus, mungkin hal yang sama (salah paham) akan terjadi pada saya. Mengapa? Pada dasarnya manusia cenderung mengutamakan kebutuhan-kebutuhan duniaw tetapi lupa bahwa ada kebutuhan-kebutuhan spiritual dan adikodrati. Oleh karena itu manusia membutuhkan suatu masa menyendiri untuk mengadakan permenungan tentang makna dan tujuan kita hidup.
Yesus sendiri seperti diberitakan dalam Kitab Suci seringkali pergi menyendiri ke gunung untuk berdoa dan berkomunikasi dengan BapaNya di surga. Apakah kita sudah coba memaknai setiap peristiwa hidup kita? Apakah kita hanya memikirkan harta dunia belaka? AMIN (pormadi).
Jumat, 28 April 2006, Masa Paskah II
Bacaan, Yohanes 6:1-15
============================================
Orang banyak datang berbondong-bondong mengikuti Yesus, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan yang diadakanNya terhadap orang-orang sakit. Pada saat itu pula, Yesus mengadakan mujizat lagi yaitu menggandakan 5 (lima) roti dan 2 (dua) ikan untuk memberi makan sekitar 5000 orang. Karena kekagumannya terhadap karya-karya Yesus, orang banyak hendak menjadikan Yesus sebagai raja seperti raja bangsa-bangsa pada umumnya. Namun Yesus tahu maksud mereka dan Ia menyingkir ke gunung seorang diri. Yesus tahu bahwa mereka salah paham melihat mujizat yang dibuatnya.
Orang banyak salah paham melihat dan memaknai karya mujizat Yesus. Mereka tidak tahu siapa dan apa visi-misiNya diutus ke dunia. Yesus tidak menghendaki karena karyaNya Dia dijadikan raja dunia, tetapi menghendaki agar Kehadiran Kerajaan Cinta Kasih yang diserahkan Bapa kepadaNya benar-benar terwujud di dunia ini.
Sekiranya saya pun ada dalam peristiwa mujizat Yesus, mungkin hal yang sama (salah paham) akan terjadi pada saya. Mengapa? Pada dasarnya manusia cenderung mengutamakan kebutuhan-kebutuhan duniaw tetapi lupa bahwa ada kebutuhan-kebutuhan spiritual dan adikodrati. Oleh karena itu manusia membutuhkan suatu masa menyendiri untuk mengadakan permenungan tentang makna dan tujuan kita hidup.
Yesus sendiri seperti diberitakan dalam Kitab Suci seringkali pergi menyendiri ke gunung untuk berdoa dan berkomunikasi dengan BapaNya di surga. Apakah kita sudah coba memaknai setiap peristiwa hidup kita? Apakah kita hanya memikirkan harta dunia belaka? AMIN (pormadi).
Friday, April 28, 2006
AGAR KITA BEROLEH HIDUP SEJATI
“AGAR KITA BEROLEH HIDUP SEJATI”
Renungan : Kamis, 27 April 2006, Hari Biasa, Masa Paskah
Bacaan : Yohanes 3:31-36
===========================================
Yohanes mengaku bahwa dirinya bukan Mesias, tetapi kedatangannya bertujuan untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus. Menurut kesaksian Yohanes, siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya (ay.31) dan Ia yang datang dari surga lebih benar kesaksianNya. Kebenaran kesaksian itu semakin meyakinkan karena Dia yang datang dari sorga melihat dan mendengar sendiri apa yang disampaikan Allah.
Namun tidak semua orang dapat melihat dan menerima kedatangan Utusan Allah. Walaupun demikian, Yohanes tetap bersaksi bahwa masih ada harapan untuk orang-orang yang menolak Kristus untuk percaya pada Dia yang datang dari surga. “Barang siapa percaya kepada Anak, Ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, Ia tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah di atasnya” (Ay.36).
Percaya pada Yesus Kristus amat membahagiakan Menurut pengalamanku, Yesus Kristus sungguh-sungguh dekat pada kita bila dengan disiplin berdoa dalam keheningan serta mohon rahmat pengalaman akan Allah. Roh Allah yaitu Roh Kebijaksanaan akan membimbing kita dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita sudah percaya dan setia berkomunikasi dalam doa, maka segala kesulitan dan duka kehidupan akan terasa ringan, sebab Kristus memampukan kita melihat arti hidup sejati. AMIN (Pormadi Simbolon)
Renungan : Kamis, 27 April 2006, Hari Biasa, Masa Paskah
Bacaan : Yohanes 3:31-36
===========================================
Yohanes mengaku bahwa dirinya bukan Mesias, tetapi kedatangannya bertujuan untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias, Yesus Kristus. Menurut kesaksian Yohanes, siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya (ay.31) dan Ia yang datang dari surga lebih benar kesaksianNya. Kebenaran kesaksian itu semakin meyakinkan karena Dia yang datang dari sorga melihat dan mendengar sendiri apa yang disampaikan Allah.
Namun tidak semua orang dapat melihat dan menerima kedatangan Utusan Allah. Walaupun demikian, Yohanes tetap bersaksi bahwa masih ada harapan untuk orang-orang yang menolak Kristus untuk percaya pada Dia yang datang dari surga. “Barang siapa percaya kepada Anak, Ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, Ia tidak akan melihat hidup melainkan murka Allah di atasnya” (Ay.36).
Percaya pada Yesus Kristus amat membahagiakan Menurut pengalamanku, Yesus Kristus sungguh-sungguh dekat pada kita bila dengan disiplin berdoa dalam keheningan serta mohon rahmat pengalaman akan Allah. Roh Allah yaitu Roh Kebijaksanaan akan membimbing kita dalam setiap langkah hidup kita. Ketika kita sudah percaya dan setia berkomunikasi dalam doa, maka segala kesulitan dan duka kehidupan akan terasa ringan, sebab Kristus memampukan kita melihat arti hidup sejati. AMIN (Pormadi Simbolon)
Thursday, April 27, 2006
MANUSIA LEBIH SUKA PADA KEGELAPAN
MANUSIA LEBIH SUKA PADA KEGELAPAN
Rabu Biasa Pekan II, 26 april 2006
Bacaan: Yoh 3:16-21
Rencana Allah adalah menyelamatkan dan membahagiakan manusia melalui pengutusan PuteraNya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Semua itu dilaksanakan Allah karena cintaNya yang besar pada dunia ini. Barang siapa percaya pada Dia maka ia akanberoleh kehidupan.
Namun, kehadiran Allah lewat PuteraNya membawa terang ke dunia ditolak oleh umat manusia. Manusia lebih suka pada kegelapan. Manusia lebih cenderung mengikuti dorongan-dorongan keinginan diri tanpa memperhatikan nasib sesamanya. Keinginan-keinginan diri manusia pada hakekatnya tidak terkendalikan dan tidak terpuaskan sehingga ia malahan melakukan segala cara yang kemungkinan melanggar hak-hak orang lain. Inilah perbuatan kegelapan itu.
Ketika Terang datang, maka perbuatan kegelapan itu semakin tampak kasat mata. Karena itu sebagian manusia pecinta kegelapan menolaknya. Bahkan manusia berusaha menyingkirkan siapa saja yang membawa terang itu agar semua perbuatan jahatnya tersembunyi. Tetapi Yohanes pengarang Injil mengatakan bahwa barang siapa melakukan yang benar, ia mencintai terang itu yaitu perbuatan-perbuatan yang membawa keselamatan dan kebahagiaan bagi semua orang. Tetapi barang siapa mencintai kegelapan, ialah pembawa kehancuran dan ketidakadilan bagi manusia. AMIN
(Pormadi Simbolon).
Rabu Biasa Pekan II, 26 april 2006
Bacaan: Yoh 3:16-21
Rencana Allah adalah menyelamatkan dan membahagiakan manusia melalui pengutusan PuteraNya yang Tunggal yaitu Yesus Kristus. Semua itu dilaksanakan Allah karena cintaNya yang besar pada dunia ini. Barang siapa percaya pada Dia maka ia akanberoleh kehidupan.
Namun, kehadiran Allah lewat PuteraNya membawa terang ke dunia ditolak oleh umat manusia. Manusia lebih suka pada kegelapan. Manusia lebih cenderung mengikuti dorongan-dorongan keinginan diri tanpa memperhatikan nasib sesamanya. Keinginan-keinginan diri manusia pada hakekatnya tidak terkendalikan dan tidak terpuaskan sehingga ia malahan melakukan segala cara yang kemungkinan melanggar hak-hak orang lain. Inilah perbuatan kegelapan itu.
Ketika Terang datang, maka perbuatan kegelapan itu semakin tampak kasat mata. Karena itu sebagian manusia pecinta kegelapan menolaknya. Bahkan manusia berusaha menyingkirkan siapa saja yang membawa terang itu agar semua perbuatan jahatnya tersembunyi. Tetapi Yohanes pengarang Injil mengatakan bahwa barang siapa melakukan yang benar, ia mencintai terang itu yaitu perbuatan-perbuatan yang membawa keselamatan dan kebahagiaan bagi semua orang. Tetapi barang siapa mencintai kegelapan, ialah pembawa kehancuran dan ketidakadilan bagi manusia. AMIN
(Pormadi Simbolon).
Tuesday, April 25, 2006
BERITAKANLAH INJIL!
BERITAKANLAH INJIL
Selasa, 25 April 2006, Pesta St. Markus (pengarang Injil)
Bacaan: Mrk 16:15-20
BERITAKANLAH INJIL
Sesudah meyakinkan kesebelas muridNya bahwa Ia bangkit dan hidup, Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tanda-tanda yang menyertai orang-orang percaya adalah kuasa Allah hadir dalam diri mereka dengan memampukan mereka melakukan pengusiran setan, pembicaraan dalam berbagai bahasa baru, kebal terhadap racun maut dan penyembuhan orang sakit.
Yang meneguhkan para murid adalah bahwa perintah memberitakan Injil tidak didasarkan pada kekuatan manusia tetapi kekuatan kuasa Allah. Pada ayat 20 dikatakan, bahwa para murid pergi dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Mewartakan Injil adalah tugas semua orang yang percaya pada Yesus Kristus. Namun bentuk pewartaan Injil dewasa ini perlu dengan bijaksana melihat ruang dan waktu yang ada. Dan juga pewartaan itu lebih efektif bila tiunjukkan dalam tindakan nyata dan melahirkan kemaslahatan bagi semua orang.
AMIN+
Selasa, 25 April 2006, Pesta St. Markus (pengarang Injil)
Bacaan: Mrk 16:15-20
BERITAKANLAH INJIL
Sesudah meyakinkan kesebelas muridNya bahwa Ia bangkit dan hidup, Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tanda-tanda yang menyertai orang-orang percaya adalah kuasa Allah hadir dalam diri mereka dengan memampukan mereka melakukan pengusiran setan, pembicaraan dalam berbagai bahasa baru, kebal terhadap racun maut dan penyembuhan orang sakit.
Yang meneguhkan para murid adalah bahwa perintah memberitakan Injil tidak didasarkan pada kekuatan manusia tetapi kekuatan kuasa Allah. Pada ayat 20 dikatakan, bahwa para murid pergi dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Mewartakan Injil adalah tugas semua orang yang percaya pada Yesus Kristus. Namun bentuk pewartaan Injil dewasa ini perlu dengan bijaksana melihat ruang dan waktu yang ada. Dan juga pewartaan itu lebih efektif bila tiunjukkan dalam tindakan nyata dan melahirkan kemaslahatan bagi semua orang.
AMIN+
LAHIR DARI ROH
LAHIR DARI ROH
Senin, 24 April 2006
Bacaan: Yoh 3:1-8
LAHIR DARI ROH
Nikodemus diam-diam datang menemui Yesus pada malam hari. Nikodemus rupanya heran dengan hidup dan karya-karya Yesus selama pewartaan Kerajaan Allah pada masa itu. Dalam batinnya timbul berbagai pertanyaan yang belum terjawab tentang siapa Yesus sebenarnya. Ia sendiri ingin mendengar jawaban itu dari Yesus sendiri. Ia pun per mendatangi Yesus dan lalu berdiskusi.
Dalam pertemuan malam itu, Nikodemus mengakui bahwa Yesus mengakui bahwa Yesus adalah Guru yang diutus Allah. Namun pengakuan Nikodemus itu dijawab dengan pernyataan kunci tentang siapa Diri Yesus sesungguhnya. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh 3:3) demikian pernyataan Yesus. Nikodemus malah bingung, bagaimana mungkin orang bisa dilahirkan kembali?
Lalu Yesus hanya menjelaskan bahwa seorang yang percaya kepada Allah harus dilahirkan dari air dan Roh, sehingga ia mampu melihat Kerajaan Allah. Artinya pembaptisan dengan air dan Roh merupakan syarat mutlak untuk menjadi anggota Kerajaan Allah.
Kita pun seringkali seperti Nikodemus. Kita mengakui Yesus Kristus sebagai utusan Allah dan Juru Selamat, namun seringkali kita belum mampu memahami dan melihat Kerajaan Allah. Kita belum sungguh-sungguh mendalami bahwa sesudah pembaptisan kita harus mengikuti bimbingan dan keinginan Roh Allah. Kita seringkali mengikuti bimbingan dan keinginan daging. Kata Yesus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh” Apakah kita sudah lahir dari Roh? AMIN (Pormadi Simbolon)
Senin, 24 April 2006
Bacaan: Yoh 3:1-8
LAHIR DARI ROH
Nikodemus diam-diam datang menemui Yesus pada malam hari. Nikodemus rupanya heran dengan hidup dan karya-karya Yesus selama pewartaan Kerajaan Allah pada masa itu. Dalam batinnya timbul berbagai pertanyaan yang belum terjawab tentang siapa Yesus sebenarnya. Ia sendiri ingin mendengar jawaban itu dari Yesus sendiri. Ia pun per mendatangi Yesus dan lalu berdiskusi.
Dalam pertemuan malam itu, Nikodemus mengakui bahwa Yesus mengakui bahwa Yesus adalah Guru yang diutus Allah. Namun pengakuan Nikodemus itu dijawab dengan pernyataan kunci tentang siapa Diri Yesus sesungguhnya. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yoh 3:3) demikian pernyataan Yesus. Nikodemus malah bingung, bagaimana mungkin orang bisa dilahirkan kembali?
Lalu Yesus hanya menjelaskan bahwa seorang yang percaya kepada Allah harus dilahirkan dari air dan Roh, sehingga ia mampu melihat Kerajaan Allah. Artinya pembaptisan dengan air dan Roh merupakan syarat mutlak untuk menjadi anggota Kerajaan Allah.
Kita pun seringkali seperti Nikodemus. Kita mengakui Yesus Kristus sebagai utusan Allah dan Juru Selamat, namun seringkali kita belum mampu memahami dan melihat Kerajaan Allah. Kita belum sungguh-sungguh mendalami bahwa sesudah pembaptisan kita harus mengikuti bimbingan dan keinginan Roh Allah. Kita seringkali mengikuti bimbingan dan keinginan daging. Kata Yesus, “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh” Apakah kita sudah lahir dari Roh? AMIN (Pormadi Simbolon)
Thursday, April 20, 2006
PENAMPAKAN YESUS DI PANTAI DANAU TIBERIAS
"YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI PANTAI DANAU TIBERIAS"
Penampakan Yesus di pantai danau Tiberias merupakan penampakan yang ketiga kalinya. Yesus yang berkali-kali menampakkan diri agar para murid semakin yakin akan apa isi Kitab Suci tentang Mesias, yaitu mengalami sengsara, wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati.
Selain itu, Yesus memberi tanda yang menunjukkan bahwa dengan tanda itu para murid semakin mengenal siapa sesungguhnya Yesus itu.
Penampakan diri yesus dan tanda memecah-mecah roti dan lalu membagi-bagikannya kepada para murid adalah warta bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup serta hadir di tengah-tengah mereka yang percaya kepada Dia.
Apakah aku pernah menyadari dan mengenal Yesus yang hadir dan menampakkan diri dalam diri sesamaku? ........ AMIN
Jumat, 21 April 2006 (Oktaf Paskah)
Bacaan: Yoh 21:1-14
Penampakan Yesus di pantai danau Tiberias merupakan penampakan yang ketiga kalinya. Yesus yang berkali-kali menampakkan diri agar para murid semakin yakin akan apa isi Kitab Suci tentang Mesias, yaitu mengalami sengsara, wafat di salib dan bangkit dari antara orang mati.
Selain itu, Yesus memberi tanda yang menunjukkan bahwa dengan tanda itu para murid semakin mengenal siapa sesungguhnya Yesus itu.
Penampakan diri yesus dan tanda memecah-mecah roti dan lalu membagi-bagikannya kepada para murid adalah warta bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup serta hadir di tengah-tengah mereka yang percaya kepada Dia.
Apakah aku pernah menyadari dan mengenal Yesus yang hadir dan menampakkan diri dalam diri sesamaku? ........ AMIN
"DAMAI SEJAHTERA BAGA KAMU!"
KAMIS, 20 APRIL 2006, OKTAF PASKAH
Bacaan: Luk 24:35-48
"DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU!"
Kehadiran Yesus di antara murid yang melakukan perjalanan ke Emaus dan lalu pada saat murid-murid berkumpul di Yerusalem merupakan kehadiran yang membawa kedamaian. Yesus sungguh Mesia dan Pembawa Damai. "Damai Sejahtera bagi kamu!", itulah kata-kata utama dan pertama-tama yang diucapkan oleh Yesus kepada para murid-muridNya. Lalu Ia juga mengutus para muridNya membawa warta damai sejahtera dari Yerusalem hingga ke seluruh dunia.
Damai sejahtera merupakan harapan dan impian semua individu ataupun masyarakat pada umumnya. Setiap orang yang mengaku beriman dan sebagai murid Kristus adalah insan-insan pembawa damai.
Lalu, bagaimana dengan mereka yang membawa damai tetapi tidak mengenal Kristus? Setiap orang entah mengenal Kristus atau tidak, jika ia membawa damai sejahtera, ia atau mereka bukan musuh melainkan saudara atau paling tidak teman seperjuangan mengupayakan dama sejahtera bagi dunia. AMIN
Bacaan: Luk 24:35-48
"DAMAI SEJAHTERA BAGI KAMU!"
Kehadiran Yesus di antara murid yang melakukan perjalanan ke Emaus dan lalu pada saat murid-murid berkumpul di Yerusalem merupakan kehadiran yang membawa kedamaian. Yesus sungguh Mesia dan Pembawa Damai. "Damai Sejahtera bagi kamu!", itulah kata-kata utama dan pertama-tama yang diucapkan oleh Yesus kepada para murid-muridNya. Lalu Ia juga mengutus para muridNya membawa warta damai sejahtera dari Yerusalem hingga ke seluruh dunia.
Damai sejahtera merupakan harapan dan impian semua individu ataupun masyarakat pada umumnya. Setiap orang yang mengaku beriman dan sebagai murid Kristus adalah insan-insan pembawa damai.
Lalu, bagaimana dengan mereka yang membawa damai tetapi tidak mengenal Kristus? Setiap orang entah mengenal Kristus atau tidak, jika ia membawa damai sejahtera, ia atau mereka bukan musuh melainkan saudara atau paling tidak teman seperjuangan mengupayakan dama sejahtera bagi dunia. AMIN
Wednesday, April 19, 2006
KAMPUNG EMAUS
Rabu, 19 April 2006, Oktaf paskah
Bacaan Luk 24:13-35
"Kampung Emaus"
Ketika dua orang dari murid-murid Yesus sedang mengadakan perjalanan ke Emaus, tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, Yesus yang bangkit datang di antara mereka. Tetapi murid-murid itu tidak mengenalNya sebab ada sesuatu yang menghalangi mata mereka.
Dalam teks dikatakan, hati kedua murid-murid itu berkobar-kobar ketika Yesus hadir dan berbicara kepada mereka dan memecah-mecah roti. Pada saat itu pulalah mata mereka terbuka dan mengenal Yesus.
Saat ini, kehadiran Yesus dalam SabdaNya (Kitab Suci) bila sungguh-sungguh kita baca, renungkan dan laksanakan akan membawa semangat berkobar-kobar dan membahagiakan jiwa. Mengapa? Sebab Sabda Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Penghalang-penghalang Sabda pun akan lenyap dan lalu kita akan mengenal Yesus Kristus. AMIN
Bacaan Luk 24:13-35
"Kampung Emaus"
Ketika dua orang dari murid-murid Yesus sedang mengadakan perjalanan ke Emaus, tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, Yesus yang bangkit datang di antara mereka. Tetapi murid-murid itu tidak mengenalNya sebab ada sesuatu yang menghalangi mata mereka.
Dalam teks dikatakan, hati kedua murid-murid itu berkobar-kobar ketika Yesus hadir dan berbicara kepada mereka dan memecah-mecah roti. Pada saat itu pulalah mata mereka terbuka dan mengenal Yesus.
Saat ini, kehadiran Yesus dalam SabdaNya (Kitab Suci) bila sungguh-sungguh kita baca, renungkan dan laksanakan akan membawa semangat berkobar-kobar dan membahagiakan jiwa. Mengapa? Sebab Sabda Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Penghalang-penghalang Sabda pun akan lenyap dan lalu kita akan mengenal Yesus Kristus. AMIN
Tuesday, April 18, 2006
Kebangkitan Yesus dan Dusta Mahkamah Agama
Senin, 17 April 2006
Bacaan: Mat 28:8-15
"Kebangkitan Yesus dan Dusta Mahkamah Agama"
Dalam perikop ini tampak dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus.Model pertama adalah sikap yang diwakili oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain. Sikap dan reaksi mereka adalah takut tetapi juga dengan suka cita besar hendak memberitahukan kebangkitan Yesus kepada murid-muridNya.
Model kedua adalah model sikap yang dipertontonkan para imam kepala yaitu mereka berusaha menciptakan opini publik bahwa Yesus tidak bangkit tetapi jenazah Yesus dicuri oleh para murid. Sikap dan tindakan tersebut dilandasi sikap iri dan tidak bisa menerima eksistensi Yesus sebagai Putera Allah.
Lalu, melihat dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus tersebut, sikap mana yang kita pilih? Meskipun tidak mengalami apa yang dirasakan kedua perempuan tersebut, namun saya percaya dan mau mewartakan bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pormadi Simbolon
Bacaan: Mat 28:8-15
"Kebangkitan Yesus dan Dusta Mahkamah Agama"
Dalam perikop ini tampak dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus.Model pertama adalah sikap yang diwakili oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain. Sikap dan reaksi mereka adalah takut tetapi juga dengan suka cita besar hendak memberitahukan kebangkitan Yesus kepada murid-muridNya.
Model kedua adalah model sikap yang dipertontonkan para imam kepala yaitu mereka berusaha menciptakan opini publik bahwa Yesus tidak bangkit tetapi jenazah Yesus dicuri oleh para murid. Sikap dan tindakan tersebut dilandasi sikap iri dan tidak bisa menerima eksistensi Yesus sebagai Putera Allah.
Lalu, melihat dua model sikap terhadap kebangkitan Yesus tersebut, sikap mana yang kita pilih? Meskipun tidak mengalami apa yang dirasakan kedua perempuan tersebut, namun saya percaya dan mau mewartakan bahwa Yesus bangkit dan tetap hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pormadi Simbolon
MENJADI MURID BIJAKSANA
Hari Minggu Paskah, 16 April 2006
Bacaan: Yoh 20:1-9
"Menjadi Murid Bijaksana"
Murid yang lain itu yang menurut tafsiran para ahli Kitab Suci adalah Yohanes Pengarang Injil, melihat kubur yang kosong lalu percaya. Ia percaya karena teringat pada isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Sikap murid itu (Yohanes pengarang Injil) menurut saya, adalah seorang intelektual, bijaksana dan merenungkan apa yang pernah ia pelajari dari Gurunya. Ia mempelajari dengan tulus hati isi Kitab Suci dan merenungkannya. Ketika ia melihat kubur kosong, saat itulah muncul semua apa yang pernah ia renungkan dan pelajari dari Gurunya.
Saya sebagai orang umat Katolik, apalagi seorang mantan diakon Karmelit, menyadari bahwa saya belum sungguh-sungguh menjadi murid yang memaknai dan merenungkan isi Kitab Suci dengan relaitas hidupku. Aku berkeyakinan bahwa belajar dari murid yang lain bijaksana dan membahagiakan. Itulah janjiku yaitu menjadi awam yang mewartakan Kebijaksanaan Kristus. AMIN
Pormadi Simbolon
Bacaan: Yoh 20:1-9
"Menjadi Murid Bijaksana"
Murid yang lain itu yang menurut tafsiran para ahli Kitab Suci adalah Yohanes Pengarang Injil, melihat kubur yang kosong lalu percaya. Ia percaya karena teringat pada isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa ia harus bangkit dari antara orang mati.
Sikap murid itu (Yohanes pengarang Injil) menurut saya, adalah seorang intelektual, bijaksana dan merenungkan apa yang pernah ia pelajari dari Gurunya. Ia mempelajari dengan tulus hati isi Kitab Suci dan merenungkannya. Ketika ia melihat kubur kosong, saat itulah muncul semua apa yang pernah ia renungkan dan pelajari dari Gurunya.
Saya sebagai orang umat Katolik, apalagi seorang mantan diakon Karmelit, menyadari bahwa saya belum sungguh-sungguh menjadi murid yang memaknai dan merenungkan isi Kitab Suci dengan relaitas hidupku. Aku berkeyakinan bahwa belajar dari murid yang lain bijaksana dan membahagiakan. Itulah janjiku yaitu menjadi awam yang mewartakan Kebijaksanaan Kristus. AMIN
Pormadi Simbolon
Subscribe to:
Posts (Atom)