Sedangkan beragama belum tentu beriman. Beragama berarti memiliki suatu agama dalam hidupnya, namun belum tentu diimani sungguh-sungguh.
Beriman bagi seseorang menunjukkan sikap dan perbuatannya sesuai imannya. Bahkan segala sesuatu direlakannya demi sesuatu yang besar yang diimaninya.
Demikianlah Maria, tunangan Yusuf, sungguh-sungguh beriman. Ketika malaikat Allah memberikan kabar bahwa ia akan mengandung seorang anak Allah Yang Mahatinggi, ia sejenak mempertanyakan hal itu. Namun, imannya menuntunnya, ia pasrah pada rencana besar Allah. Ia berkata: "terjadilah padaku menurut perkataanmu"
Berikut kisah Maria yang penuh iman (diambil dari Injil Lukas 1:26-38) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya,
apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku
menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
(BACAAN INJIL - Lukas 1:26-38)
Apakah kita sudah beriman dan menghidupi iman kita? Ataukah kita hanya beragama saja tanpa ada efeknya bagi hidup? Beriman lebih baik daripada beragama. AMIN
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment