Sedangkan perbuatan baik dilakukan secara terbuka dan terang-terang karena tidak menjadi masalah diketahui orang lain. Inilah yang disebut perbuatan dalam terang. Ia bisa menjadi terang dan panutan bagi orang lain lewat perbuatan baik kepada sesama.
Pada hakekatnya, orang yang suka perbuatan jahat tidak suka terang. Orang jahat selalu menjauh dari orang yang baik dan suka perbuatan dalam terang.
Dalam bacaan Injil, orang yang percaya pada Yesus sebagai Anak Allah seyogiyanya lebih suka terang daripada kegelapan, karena Allah yang mengutus-Nya adalah terang dan kehidupan. Semua karya Allah dilakukan dalam terang agar semua yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal.
Selengkapnya inilah bacaan Injil: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah." (Bdk. Yoh 3:16-21)
Orang yang suka perbuatan dalam gelap ia semakin menjauh dari Allah atau Terang dan tidak percaya kepada Allah. Orang yang suka perbuatan dalam Terang ia mendekati Allah dan kehidupan kekal. Apakah kita mau menjadi orang gelap ataukah mau menjadi orang-orang dari Terang? AMIN
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment