Friday, March 08, 2013

Pemungut Cukai "Dipuji" Yesus

Orang sombong selalu memandang dan merasa diri lebih tinggi dibandingkan yang lain. Ketika berbicara di depan orang banyak, ia akan melihat dirinya lebih tahu banyak hal atau menonjolkan perhiasan yang dikenakannya. Ketika berdoa kepada Tuhan, ia pasti akan meninggikan dirinya di hadapan Tuhan dengan membandingkan dirinya sebagai orang yang lebih baik dalam segala hal dibandingkan orang lain.

Iya, perilaku orang sombong seperti itu, sudah ada sejak manusia ada di dunia ini, termasuk pada jaman Yesus. Yesus sendiri menceriterakan kisah orang sombong melalui perumpamaan demikian:

"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini." (Bdk. Luk 18:10-13)

Mari kita coba merenungkan hidup kita sehari-hari: apakah kita sombong bila lebih kaya, lebih pintar, lebih hebat? Apakah kita merendahkan orang lain bila kita lebih tampan, lebih cantik atau lebih sehat?

Tidak pantaslah kita menyombongkan diri, karena semua milik kita, termasuk nafas hidup kita berasal dari Tuhan, yang harus kita gunakan untuk kebahagiaan, kebaikan dan kemajuan sesama kita. Kesombongan malahan akan menjatuhkan harga diri kita. "Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan".

Kehadiran orang yang rendah hati lebih bersahabat dan menyejukkan ketika kita hendak melihat diri, sesama, lingkungan alam dan bahkan Tuhan Pencipta. AMIN
Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments: