Kita tidak gampang percaya dengan orang lain. Kita butuh sesuatu bukti atau pengenalan akan seseorang maka kita berani percaya.
Ada satu kisah perwira yang percaya kepada Yesus. Di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.
Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. (Bdk. Yoh 4:43-54)
Perwira itu percaya kepada Yesus karena ia mengenal Yesus meskipun tidak secara langsung melainkan lewat informasi orang lain.
Pertama-tama yang ia lakukan adalah mengetahui Yesus lewat informasi/berita dari orang lain. Kedua, ia mengalami masalah bahwa anaknya sakit. Ketiga, ia datang menghadap dan meminta pertolongan kepada Yesus. Keempat, mendengarkan Sabda Yesus dan percaya. Kelima, keluarganya ikut percaya karena kesaksian si perwira itu.
Untuk percaya, kita perlu mengenal Yesus dengan hati terbuka dalam Kitab Suci. Kita butuh informasi tentang siapa dan apa yang dilakukan Yesus. Lalu kalau kita sudah benar-benar percaya pada Yesus, kita akan melaksanakan perintahNya, dan hidup kita akan penuh rahmat berkelimpahan. Hidup penuh rahmat itu, harus kita bagikan kepada sesama agar mereka juga percaya kepada Yesus, yang adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.
Ini perkara gampang-gampang sulit, namun hati yang terbuka melahirkan iman. AMIN
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment