Tidak jarang, kita memandang rendah orang miskin-tersingkir, sakit-cacat, kecil-lemah. Terkadang jijik melihat pengemis dan sakit di pinggir jalan. Mereka sering dikejar-kejar petugas, menjadi korban penipuan orang lain, dan harus berjuang untuk hidup.
Lebih parah lagi, apabila mereka ini tertangkap basah mencuri, atau melanggar hukum, pasti hukumannya lebih berat dibanding dengan hukuman para koruptor kelas kakap.
Namun berbeda dengan sikap Yesus, terhadap seorang perempuan yang ketahuan berbuat zinah. Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi berpendapat bahwa perempuan tersebut harus dilempari batu.
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa perempuan berzinah itu kepada Yesus, untuk menguji "kemampuan" Yesus sekaligus untuk menjebakNya agar jatuh pada suatu kesalahan yaitu melanggar hukum Taurat.
Suatu kali Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang
kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan
jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit
berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak
berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, dimanakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." (Bdk. Yohanes 8:1-11)
Yesus tidak memandang rendah orang kecil-lemah, miskin-tersingkir dan sakit-cacat, seperti si permempuan zinah tersebut. Yesus juga tidak melanggar hukum Taurat yang ditampilkan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi.
Yesus tetap menghormati pribadi manusia, hukum Taurat dan ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus tidak terjebak jatuh pada perangkap pelanggaran hukum.
Lebih jauh, Yesus juga tidak melawan kehendak BapaNya untuk menyelamatkan semua orang. Semua orang dipanggil untuk diselamatkan Allah, dengan syarat manusia harus menanggapi panggilanNya. Kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
AMIN.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment