Seorang murid pergi ke sekolah tentu bertujuan agar merdeka alias berubah dari kebodohan menjadi pintar, dari ketidaktahuan menjadi tahu.
Demikian juga seorang murid beladiri dalam mempelajari beladiri dari pelatih/guru. Murid belajar dari guru, melihat, mendengar, melaksanakan semua yang disampaikan guru demi memperoleh pembebasan dari tidak mampu beladiri, menjadi mampu.
Suatu kali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (bdk Yoh 8:31-32)
Maka berangkat dari sabda Yesus, jika kita beralih dari firman-Nya, kita benar-benar bukan murid-Nya, dan kita tidak akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu tidak memerdekaan kita.
Maka menjadi penting soal KEMURIDAN dalam relasi kita dengan Yesus. Menjadi murid Yesus, adalah sikap taat, patuh, disiplin, dalam mempelajari Firman Sang Guru. Sebab Yesus, Sang Guru, adalah Jalan Kebenaran dan Kehidupan bagi murid-muridNya. Sabda itu adalah Allah yang menjelma menjadi daging dalam diri Yesus Kristus.
Sudah tentu, bila kita sebagai murid tidak belajar lagi dari Yesus maka kita akan menjauh dari Jalan, Kebenaran dan Kehidupan. Yang ada adalah kesesatan, ketidakbenaran, dan kematian.
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." AMIN
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment